Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11:44)
Yesus Membangkitkan Lazarus
Banyak ketakutan dialami manusia. Contohnya takut gelap, takut ketinggian, takut membuat kesalahan dan takut menderita kerugian. Dari semua ketakutan itu, ada satu ketakutan terbesar, yakni takut akan kematian.
"Itu karena tidak ada orang yang punya pengalaman kematian, " seseorang menuturkan pendapatnya kepada saya. Meskipun diluar sana banyak asumsi dan banyak yang mengalaminya, namun cerita dari mereka masih belum kita rasakan.
Bila kita mencari di seluruh dunia ini, tidak akan kita temukan seorang yang mampu memberi tahu bagaimana rasanya mati. Semua cerita tentangnya seakan hanya seperti dongeng belaka.
Manusia mayoritas memiliki sifat percaya setelah mengalami sesuatu. Makanya cerita tentang kematian dirasa amat mencekam terdengar oleh manusia.
Saat menerima kabar dari Maria dan Marta bahwa Lazarus, saudara mereka sakit, Yesus tidak buru-buru pergi ke Betania mengunjungi mereka. Sengaja Yesus tinggal dua hari lagi di tempat di mana Dia berada.
Tidak heran saat Yesus tiba, Lazarus sudah mati. Tubuh tak bernyawa bahkan sudah empat hari terbaring di kuburan. Selanjutnya Yesus meminta ditunjukkan letak kubur Lazarus.
Di situ Dia berikan perintah untuk mengangkat batu penutup kubur. Lalu dengan keras Dia memanggil Lazarus keluar. Menakjubkan, orang yang telah mati itu keluar dengan kaki dan tangan masih terikat kain kafan dan muka tertutup kain peluh (ay. 44). Lazarus bangkit dari kematian.
Melalui peristiwa kebangkitan Lazarus, Yesus menaklukkan ketakutan terbesar manusia, yakni takut akan kematian. Kuasa Yesus jauh terlebih besar dari kuasa maut.
Maka mulai hari ini, jangan lagi bayang-bayang kematian mencekam kehidupan kita! Jangan lagi kita digentarkan oleh kenyataan bahwa suatu hari nanti kita akan mati.
Benar kita tidak mampu mendeskripsikan suasana setelah kematian, namun kita beriman ada kebangkitan di dalam Yesus. Dalam Yesus, kematian bukan akhir, sebaliknya, awal kehidupan baru yang kekal dalam Kerajaan Surga.
Penulis: Lesta Humendru
Catatan:
1. Tulisan ini juga tersedia dalam versi Bahasa Inggris yang ditampilkan di laman website resmi kami.
2. Dukunglah kami lewat doa dan uluran tangan saudara/i.
3. Jika saudara/i ingin menampilkan kesaksian rohani tentang Kasih Tuhan di blog kami, silahkan hubungi kami di WA. 082370748014 atau kirim via email Bang.lesta94@gmail.com
4. Jika ada saran dan masukan terhadap tulisan kami, silahkan kirimkan langsung kepada kami.
5. Kepada saudara/i yang ingin menyalurkan dukungan kepada kami, silahkan melalui rekening berikut:
BRI. 0176-01-068696-50-1 (an. Lestariaman Humendru)
6. Jika saudara/i merasa terberkati dengan tulisan kami ini, kami mengharapkan saudara/i hendak membagikan tulisan kami kepada saudara/i yang lain, supaya kita masing masing mendapatkan wawasan, ilmu pengetahuan yang sama tentang kasih Allah kita.
Komentar
Posting Komentar